- Kelahiran Daulah Bani Umayah ini berawal dari kemenangan Mu’awiyah bin Abi Sufyan (Gubernur Damaskus) atas kekuasaan Ali bin Abi Thalib.
- Ibu kota pemerintahan Islam yang semula di Madinah berpindah ke Damaskus.
- Masa ini merupakan masa kembalinya ashabiyah, tetapi bukan ashabiyah qabaliyah, melainkan ashabiyah sya’biyah, yaitu Fanatisme Bangsa Arab.
Perkembangan Budaya
- Kebangkitan kembali perhatian terhadap syair, khususnya syair Jahiliyah. Dimaksudkan selain kebanggaan Bangsa Arab terhadap ketinggian capaian Arab masa silam, juga sebagai bahan bandingan ketinggian Al-Quran.
- Pemikiran ke arah ini melahirkan penyair-penyair Umar bin Abi Rabi’ah (W. 719 M), Jamil Al-’Uzri (W. 701 M.), Qais bin Mulawwah penulis laila majnun (W. 699 M), Afarazdaq, (W. 732 M), Jarir (W. 792 M), dan Al-Akhthal (W.710 M).
- Perkembangan asitektur masjid untuk restorasi dan perluasan masjid Nabawi, pembangunan masjid di luar Jazirah Arabia, dan perombakan bangunan Katedral St. John di Damaskus dan Katedral Hims dengan penghilangan identitas nilai-nilai Nasrani.
Gerakan Ilmiah
- Munculnya gerakan-gerakan ilmiah dalam ilmu keislaman dengan tokoh-tokoh ulamanya antara lain hasan albashri, washil bin atha, syihab alzuhri dengan pusat kegiatan ilmiah keislaman adalah kota kufah dan bashrah.
- Gerakan penerjemahan teks-teks dalam naskah yunani dan lainnya ke dalam bahasa arab antara lain mengenai astronomi, kedokteran, dan kimia. Tokoh pertama kegiatan ini Khalid bin Yazid bin Mu’awiyah.
- Pertemuan ilmiah berkala yang dilakukan pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz.
- Perkembangan pemikiran keagamaan yang maju ini karena perhatian yang besar dari para Khalifah.
- Perkembangan filsafat, karena kebutuhan akan pemikiran tajam dalam perdebatan antara sesama muslim dan dengan pihak luar (Nasrani dan Yahudi).
- Perkembangan bidang sejarah, karena kebutuhan akan rangkaian perkembangan menuju saat ini.