Translate

Recent Comments

Followers

Home » , » Hubungan Ilmu dan Logika

Hubungan Ilmu dan Logika


Logika Sebagai Disiplin Ilmu
Sebagai disiplin keilmuan yang berkaitan dengan logika, logika termasuk ke dalam ilmu bukan pengetahuan sebab ilmu dan pengetahuan memiliki pengertian yang berbeda. Ilmu ialah hasil dari mengetahui yang diikuti dengan penjelasan-penjelasan ilmiah dan ada hubungan sebab akibat, dalam pengertian lain ilmu ialah untuk mengetahui sesuatu yang belum diketahui dengan keyakinan atau perkiraan yang kuat, pengertian itu sesuai dengan kenyataan atau tidak. Sedangkan pengetahuan ialah hasil dari aktivitas mengetahui, contoh:

  • Seorang nelayan mengetahui saat-saat laut pasang dan mengetahui sebab-sebab terjadinya peristiwa tersebut yakni daya tarik bulan yang mengakibatkan air laut di sebagian belahan bumi pasang (ilmu)
  • Seorang nelayan mengetahui saat-saat laut pasang dan saat-saat laut surut (pengetahuan).

Pembagian Kelompok Ilmu
Ilmu terbagi ke dalam beberapa kelompok, yaitu:
1.    Kelompok ilmu a posteriori: ilmu yang diperoleh manusia dari pengalaman inderawi. Misal: ilmu alam, ilmu kesehatan, biologi, sosiologi dll.
2.  Kelompok ilmu a priori: ilmu yang tidak diperoleh dari pengalaman, tetapi bersumber dari pengalaman itu sendiri. Misal: logika.
Jadi, logika masuk ke dalam kategori kelompok ilmu a priori.

Ilmu dan Logika
Ilmu ialah untuk mengetahui sesuatu yang belum diketahui dengan keyakinan atau perkiraanyang kuat, pengertian itu sesuai dengan kenyataan atau tidak. Adapun logika ialah untuk mencari jalan dan dengan jalan itulah tercapai ilmu yang benar. Jadi jelaslah ilmu dan logika susah dipisahkan.
Panca indra sering kali terbentur pada sesuatu yang belum diketahui, sehingga akhirnya dapat mengetahui dan mengenal sifat-sifat sesuatu yang tadinya belum di kenal. Akhirnya sesuatu yang tadinya belum di kenal dapat di mengerti dan dipahami dengan sifat-sifat yang tertentu. Seperti keadaan anak kecil ketika melihat sebuah jambu atau jeruk, kemudian dirasai dan di cium baunya, dilihat warnanya dan bentuknya, akhirnya di raba dan di pegangnya, serta di coba dimakannya, kemudian anak itu mendengar bahwa nama buah itu jambu atau jeruk, maka mengertilah ia bila kemudian hari melihat buah yang semacam itu. Kemudian ia membandingkan sifat yang sudah di kenal dulu sama dengan yang barang baru itu dan ada sifat yang berbeda bila diperhatikannya terus-menerus, lalu anak tadi mengerti bahwa pada jambu atau jeruk itu ada sifat-sifat yang sama dan ada sifat-sifat yang lain. Kemudian anak itu mengambil kesimpulan ialah mengambil sifat persamaan dan sifat yang umum saja, yang dengan sifat inilah ia menamakannya jambu atau jeruk. Mulailah anak itu mempunyai ilmu yang yakin tentang jambu atau jeruk, tapi pada masa itu masih ada hal-hal yang belum diketahuinya, seperti sumber-sumbernya. Kemudian apabila anak itu percaya bahwa jambu atau jeruk masuk golongan yang di tanam, maka ilmunya yang yakin tadi sesuai dengan kenyataan , tapi bila anak itu hanya mengerti termasuk golongan tanaman, maka ilmu anak tadi termasuk sangkaan yang sesuai dengan kenyataan barang yang dikenalnya itu, kemudian ketika sesuai dengan kebenaran dan kenyataannya dapat dikatakan hak/sidik (benar).
Jadi ilmu kalau dihubungkan dengan yang diketahui dan sesuai dengan kenyataan, maka ilmu itu dinamakan hak atau sidik, tetapi kalu hasil pikiran itu menyatakan bahwa jambu atau jeruk itu termasuk golongan kue-kue, maka ilmunya itu dinamakan ilmu yang bohong. Akan tetapi walau bagaimanapun juga tetap dinamakan ilmu, sebagaimana halnya keyakinan orang dulu yang mengatakan bahwa matahari yang mengelilingi bumi atau pendapat lain bumi itu tidak bulat, sungguh walaupun pendapat ini salah karena didasarkan pada pengertian yang salah akan tetapi tetap dinyatakan ilmu.
Kesimpulannya, bahwa dari segala pengetahuan yang yakin dan sesuai dengan kenyataan bahkan dapat dibuktikan secara ilmiah terbentuklah segala ilmu pengetahuan, sedangkan dari pendapat-pendapat yang tidak sesuai dengan kenyataan dan tidak dapat dibuktikan secara ilmiah terbentuklah kepercayaan-kepercayaan yang salah dan khayalan-khayalan atau pemikiran-pemikiran yang tidak benar. Ilmu yang benar ialah ilmu yang diusahakan dengan jalan yang ditunjukkan oleh logika.
Jadi hubungan ilmu dan logika, ialah logika mencari jalan untuk mencapai ilmu yang benar dan ilmu yang benar membutuhkan logika. Dan Ilmu Logika ialah ilmu yang benar yang di katakan ilmu dari segala ilmu.

Posted by Unknown ~ Sharing Sciences Various and Informations

Anda sedang membaca artikel yang berjudul "Hubungan Ilmu dan Logika". Mohon maaf apabila konten dari postingan yang anda baca sudah rusak atau terjadi kesalahan dalam penulisan. Terimakasih atas kunjungan Anda serta kesediaan anda membaca artikel ini. Sangat senang hati apabila anda mengoreksi atau memberikan kritik dan saran melalui kotak komentar.

:: Thank you for visiting ::

0 Comments
Tweets
Komentar

0 komentar:

Posting Komentar