Banyak
jalan pikiran kita dipengaruhi oleh keyakinan, pola berpikir kelompok,
kecenderungan pribadi, pergaulan, dan sugesti. Contoh, ketika seseorang pergi
pada malam hari kemudian melewati rumah yang konon katanya ada hal-hal yang
berbau mistis, secara refleks otak kita akan dipengaruhi oleh perkataan
orang-orang yang mempercayai hal-hal mistis tersebut, maka ketika melewati
rumah tersebut banyaklah khayalan-khayalan orang tersebut dalam pikirannya.
Logika
tidak mempelajari cara berpikir semua ragamnya, tetapi pemikiran dalam bentuk
yang benar. Logika juga merumuskan serta menerapkan hukum-hukum dan
patokan-patokan yang harus di taati agar manusia dapat berpikir benar, efesien,
dan teratur.
Dengan
demikian, ada dua objek penyelidikan logika, yaitu:
- Pemikiran sebagai objek material, yaitu mempelajari tentang: sumber dan asal usul pengetahuan; alat-alat pengetahuan; proses terjadinya pengetahuan; kemungkinan-kemungkinan dan batas-batas (relativitas) pengetahuan; kebenaran dan kesalahan; makna kriteria; dan teori dan metode ilmu pengetahuan.
- Patokan-patokan atau hukum-hukum berpikir benar sebagai objek formalnya, yaitu hanya mengkaji tentang bentuk ilmu (form-nya). Bentuk (form) atau logika formal itu adalah mengkaji antara lain tentang: definisi atau pengertian atau konsep; makna keputusan; beragam proposisi; penyimpulan (inference); dan silogisme.
di coba
BalasHapus