Definisi Benar
1.
Benar adalah kesesuaian antara pikiran
dan kenyataan. Contoh:
§
Besi lebih berat daripada air tawar
§
Bumi bergerak mengelilingi matahari
2.
Adanya kesesuaian atau tidak adanya
pertentangan dalam dirinya. Contoh:
§
Ia adalah seorang jujur yang suka
menipu
§
Ia adalah seorang yang berkata benar
tapi suka berbohong
Cara Mendapatkan Kebenaran
Ada
2 Cara berpikir yang dapat kita gunakan untuk mendapatkan pengetahuuan baru
yang benar, yaitu melalui metode induksi dan metode deduksi.
- Induksi
Adalah
cara befikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat umum dari kasus kasus yang
bersifat individual. Penalaran ini dimulai dari kenyataan-kenyataan yang
bersifat khusus dan terbatas di akhiri dengan pernyataan yang bersifat umum.
Contoh:
§
Besi dipanaskan memuai
§
Seng dipanaskan memuai
§
Emas dipanaskan memuai
§
Timah dipanaskan memuai
§
Platina dipanaskan memuai
Jadi,
semua logam jika di panaskan akan memuai.
§
Jika ada udara, manusia akan hidup
§
Jika ada udara, hewan akan hidup
§
Jika ada udara, tumbuhan akan hidup
Jadi,
jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.
Cara
penalaran ini mempunyai dua keuntungan, yaitu:
1.
Kita dapat dapat bepikir secara
ekonomis, meskipun eksperimen kita terbatas pada beberapa individual, kita bisa
mendapatkan pengetahuan yang lebih umum tidak sekedar kasus yang menjadi dasar
pemikiran kita. Untuk mendapatkan pengetahuan bahwa: semua logam memuai bila di
panaskan dan jika ada udara makhluk hidup akan hidup, kita tidak usah membuat
penyelidikan terhadap setiap logam atau makhluk hidup, tetapi cukup sebagian
dari padanya.
2.
Pernyataan yang dihasilkan melalui
cara berpikir induksi tadi memungkinkan proses penalaran selanjutnaya, baik secara
induktif kita dapat menyimpulkan pernyataan tadi kepada penyataan yang lebih
umum lagi. Melanjutkan salah satu contoh tadi dari pernyataan “semua logam jika
di panaskan memuai”, dapat di tarik kesimpulan bahwa semua benda memuai bila
dipanaskan.
- Deduksi
Adalah
kegiatan berpikir merupakan kebalikan dari penalaran induksi. Deduksi adalah
cara berpikir dari pernyataan yang bersifat umum, menuju kesimpulan yang
bersifat khusus.
Contoh:
§
semua logam bila dipanaskan, memuai
§
tembaga adalah logam
Jadi,
tembaga bila dipanaskan memuai.
§ Semua mahluk hidup perlu makan untuk mempertahankan hidupnya
§ Panji adalah seorang mahluk hidup
Jadi,
Panji perlu makan untuk mempertahakan hidupnya.
Dengan
penalaran induktif kita mendapat pengetahuan, salah satu contohnya ialah bahwa
semua logam bila dipanaskan memuai. Dengan penalaran deduktif kita mendapat
pengetahuan yang tepercaya, bahwa tembaga bila dipanaskan memuai, meskipun
pengetahuan ini kita dapatkan tidak melalui penelitian lebih dahulu. Inilah
keuntungan cara berfikir deduktif. Jadi antara penalaran induksi dan deduksi
mempunyai hubungan sangat erat. Mula-mula orang menggunakan penalaran induktif untuk
mendapatkan pernyataan yang bersifat umum. Pernyataan umum ini menjadi dasar
pemikiran deduksi. Dengan deduksi kita dapat mengetahui pengetahuan baru yang
di cakup oleh pernyataan induktifnya.